Ekspor bangkit tajam bawang 219%, impor turun 82%
Ekspor bangkit tajam bawang 219%, impor turun 82% -
Ekspor dibuka secara substansial 219%, impor turun 82%
- Pertanian telah berhasil meningkatkan volume bawang ekspor dalam jumlah yang signifikan yang mencapai 14.149 ton pada 2015 dari tahun sebelumnya, pada tahun 2014 hanya 4.439 ton. Hal ini menunjukkan peningkatan ekspor dengan 219%. Sementara volume impor bawang dari 87 526 ton pada tahun 2014 turun menjadi 15.769 ton pada 2015. "Ini impor bawang turun 82 persen," kata Menteri Pertanian, Jumat (29/1).
Menurut Departemen Pertanian, peningkatan volume ekspor karena peningkatan produksi bawang selesai secara nasional pada tahun 2015 mencapai 1.265.000 ton, sementara permintaan hanya 947.385 ton. "Dengan demikian, surplus produksi bawang merah nasional dari 318.325 ton," kata Pertanian.
Saat ini ada yang dilakukan oleh Departemen Pertanian melalui kebiijakan Upsus produk jadi pada tahun 2015 adalah untuk mendirikan pusat regional untuk produk ini dengan 73 pusat regional dengan luas 122 hektare. Memberikan kualitas komparatif dengan memperkenalkan teknologi inovatif yang dapat menambah nilai dan daya saing yang tinggi, bersama dengan kerjasama yang dilakukan dengan para pemangku kepentingan.
bawang impor terkait masih ada, Menteri Pertanian menjelaskan bahwa terjadi karena katalog rantai pasokan terlalu panjang, sehingga pasokan bawang menjadi tidak stabil meskipun kelebihan produksi dalam negeri.
rantai pasokan dipotong sehingga harga bawang dibeli oleh konsumen yang stabil, Departemen Pertanian bekerjasama dengan Kementerian Perdagangan dan Badan stabisator Bulog bahwa harga pangan dengan membuat intervensi upaya bawang.
Langkah konkret yang dilakukan dengan membeli langsung bawang pertanian harga gerbang menguntungkan petani. Kemudian membuat bawang penyimpanan saham akan diluncurkan ketika pasokan bawang di pasar menipis.
"Dengan upaya ini, kurangnya ketersediaan bulan-bulan tertentu dapat dipenuhi tanpa perlu impor," kata Pertanian.
Ketika kenaikan selesai sebelum dan selama bulan Ramadhan 2015, Bulog sebagai stabilisator harga berhasil menstabilkan harga bawang merah nasional. Misalnya, harga bawang merah di Jabodetabek mencapai Rp 25.000 per kg terus-menerus harga Rp 15.000 per kg. "Hal ini terjadi karena ketika Bulog turun segera membeli sentra produksi bawang merah di Brebes dan Bima," kata Pertanian.
Sumber: http://www.pertanian.go.id
Pesan Sponsor