Pria muda ini memilih petani Jadi Lebih pegawai perusahaan bergengsi
Pria muda ini memilih petani Jadi Lebih pegawai perusahaan bergengsi -
"Saya belajar karateristikmya terbukti cocok dengan kara suhu mengambil saham di Pangalengan," jelasnya.
Petani jamur
oleh cukup tahu dari Taufik mereka akhirnya tampak budidaya jamur. Pada saat ia memikirkan saudara kelas kuliah yang sukses di bidang yang sama. Akhirnya, seorang teman lama yang berada di Cisarua, Lembang, Bandung, Jawa Barat disinggahinya.

Akhirnya alumni dari Politeknik Bandung terbuka semua literatur tentang jamur di dunia maya. Dia menggabungkan, teknologi yang diterapkan di luar negeri dan dalam negeri.
Setelah yakin, ia langsung menghubungi beberapa rekan untuk menjadi investasi atau dana pinjaman untuk modal kerja.
"Dalam dua minggu dikumpulkan 100 juta, akhirnya melakukan saya langsung semuanya," jelasnya.
Dalam persiapan Selain kumbung untuk budidaya jamur, Taufik juga segera menemukan diri pemasaran jamur. Dia mengatakan dia tidak kesulitan untuk pasar Jamuna itu. Berbekal jaringan universitas dan di tempat kerja semuanya terbuka lebar.
Taufik Hidayat memilih untuk menjadi jamur petani daripada bekerja di ibukota Jakarta dengan gaji sekitar Rp12 juta per bulan. Pangalengan anak dari Jawa Barat itu memilih perusahaan yang didirikan, bernama Villa Jamur Agrifarm.
Ketika bekerja, Taufik dihadapkan dengan malasah sulit. Akhirnya, pria yang terlihat mirip dengan artis Korea bekerja. Pada saat itu ibunya sering sakit-sakitan. Sementara ia harus bekerja jauh dari orang tua mereka.
Memang Taufik memiliki dua saudara perempuan yang masih tinggal di dekatnya dengan ibunya. Namun, mereka belum ditetapkan maksimal tidak bisa mengurus ibunya yang sakit.
"Saudaraku masih ngojek, ayah saya adalah seorang pembangun dan dari. Apa yang saya lakukan untuk keluar dari pekerjaan," kata Taufik ketika berbicara dengan Money.id di daerah Plaza Senayan, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Melihat kondisi tersebut, Taufik akhirnya memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya untuk berwirausaha. Taufik mengatakan ia tidak memiliki hati, setiap hari dia makan yang baik di Jakarta dan keluarganya di hidup seadanya desa.
"Apa yang saya pikir saya harus keluar, harus berusaha untuk mengubah status dari keluarga," kata Taufik.
Jangan perasaan ini terus berfluktuasi dalam hal itu, akhirnya Taufik benar-benar memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan terkemuka otomotif di negara asal mereka.
Bahkan Taufik mengaku dipanggil "bodoh" oleh teman-temannya, karena pada kenyataannya banyak yang bermimpi masuk ke bisnis otomotif. Dia dianggap menyia-nyiakan peluang emas.
"Ketika tes di perusahaan 300 orang yang menerima hanya dua orang, salah satunya saya," katanya.
Namun dengan ketekunan, Taufik'm hanya membenci apa yang kerikil tidak dianggap serius, meskipun itu bisa berbahaya. Dia mengatakan perusahaan untuk menjadi pengusaha.
Peluang pertama dia mendapat akses ke restoran lokal di Jakarta Barat. Setiap hari, restoran mengambil dua ton jamur per hari. Tapi semua itu belum bisa bertemu mereka semua.
"Tapi itu tidak dapat dipenuhi karena produksi setidaknya lima ratus pound per hari. Sementara saya mungkin dua kwintal per hari," katanya.
Peluang, selalu bersedia untuk melakukan Taufik terus merintis usaha. Setiap hari ia selalu berusaha untuk meningkatkan kapasitas produksi jamur. "Sementara saya masih menjual di pasar dekat saya," jelasnya.
kesempatan lain yang sekarang didasarkan pada Villa Jamur Agrifarm adalah PT Mayora terletak di Bandung. Taufik mengatakan, setiap hari perusahaan mengambil sekitar lima ton jamur kancing.
Lalu kata Taufik, peluang lain dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Filipina, Malaysia dan Thailand sudah mengirimkan permintaan untuk biji jamur. "Ada potensi peluang bisnis bagi masyarakat desa," tambahnya.
Sumber: www.money.id
Pesan Sponsor