-->

Cara mengatasi Serangan Antraknosa (Patek) Cabe

Cara mengatasi Serangan Antraknosa (Patek) Cabe -


cabai-merah











suryanto, pekebun di kabupaten Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, takut ketika tanaman cabai diserang atau frambusia penyakit antraknosa. Silakan tinggalkan serangan jamur Colletotrichum Capsicum dan C. gloesporioides itu terjadi, produksi Capsicum annuum menurun 60%.
Suryanto mengatakan hanya bisa memanen 2-2,5 ton 5-6 ton kondisi ideal untuk lahan seluas 0,5 ha. Buah terserang kuning-coklat, layu dan mengering.
Jamur tumbuh cepat ketika kelembaban tinggi dan suhu rendah, terutama selama musim hujan. Suryanto semprot pestisida konvensional bahan aktif propineb fluopikolid 6% dan 66,7% pada saat setiap semprotan hari 3 Kasihan upaya ini sering gagal menahan serangan antraknosa.
Memang frambusia penyakit dapat diatasi dengan memutuskan dan membakar tanaman sakit. Namun upaya ini tidak aman ketika populasi tanaman terpengaruh banyak. Cara lain untuk melakukannya lebih efektif sebagai perlakuan benih. benih berkualitas direndam selama 12 jam memakai solusi pertumbuhan tanaman-mempromosikan rhizobakteri (PGPR). solusi PGPR yang mengandung koloni bakteri menguntungkan yang memainkan peran penting, antara lain, untuk mengontrol penyakit ( bioprotectant ), memproduksi fitohormon ( biostimulant ), untuk mengurangi stres tanaman.
Planters sebagai Suryanto dapat melakukan PGPR bahan pakaian yang mudah diperoleh sebagai akar rumput gajah atau akar bambu, dedak, gula merah, kapur sirih, dan terasi. Berikut adalah cara untuk menghasilkan PGPR.
1. Sediakan segenggam akar rumput atau akar bambu.
2. Rendam akar dalam segelas air mineral selama 24 jam.
3. Siapkan 4 sendok makan bekatul, gula merah balok kuartal. Rebus semua bahan dengan 1 liter air. Aduk secara teratur homogen. Saring dan biarkan dingin.
4. Saring air perendaman dan akar. Dikombinasikan dengan dedak dan larutan gula merah yang sudah dingin. Diamkan selama 10-12 jam sebelum digunakan untuk merendam benih.
5. Selain penerapan biji, campur solusi yang dapat digunakan untuk menyiram daerah dengan dosis 1 liter dicampur dengan 100 liter air.

Sumber: http://www.bebeja.com
Pesan Sponsor

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel